Mengenal Olahan Sabut Kelapa Yang Harus Diketahui

Mengenal Olahan Sabut Kelapa perlu diketahui oleh manusia agar tidak menimbulkan penumpukan limbah akibat pengolahan buah kelapa yang kurang tepat.

Serat yang dipakai dari kelapa ada pada kulit terluar yang umum kita temukan ketika membelah buah kelapa. Yang umum sekali adalah yang biasa dipakai untuk proses pembakaran. Kelapa yang diekstraksi umumnya menghasilkan tempurung kelapa dan juga kelapa kering. Produk utama dari pohon kelapa ialah kelapa.

Olahan kelapa banyak menghasilkan produk yang berbeda dan khasiat yang luar biasa. Di Indonesia, sabut kelapa sering dipakai sebagai pupuk organik bagi tanaman. Beberapa alat dan mesin untuk meregangkan sabut sudah tersedia untuk bisa membantu pengolahan serat sabut ini. Merupakan hasil pengolahan tempurung kelapa dan mengubahnya menjadi limbah buah kelapa berupa butiran kecil yang disebut dengan kelapa.

Cocopeat banyak dipakai untuk kebutuhan para pertanian, misalnya dipakai sebagai media tanam untuk menumbuhkan tanaman dan juga sebagai media pertanian karena cocopeat mempunyai daya serap air yang tinggi. Di bawah ini merupakan pembahasan tentang mengenal olahan sabut kelapa dan lima manfaatnya.

Olahan Sabut Kelapa

Dari sabut kelapa bisa dipisah menjadi produk yang memiliki nilai ekspor dengan harga yang luar biasa seperti Cocofiber (sabut kelapa), dan Cocopeat (serbuk sabut kelapa). Kedua produk ini ialah “Emas Mentah” jika dipoles dan diproses lebih lanjut untuk dapat menjadi bisnis yang bisa menguntungkan. Mengekspor cocofiber ke luar negeri tidak akan ada habisnya.

China akan menerima semua kelas cocofiber dengan harga yang tak terbatas $US 250 per ton. Belum lagi dengan negara Jerman dan rata-rata pasar Eropa dan Amerika akan membutuhkan Cocofiber dengan jumlah besar. Begitu juga dengan Cocopeat, aplikasi produk ini dapat sebagai media tanam, pelapis lapangan golf, pupuk dan lain sebagainya. Berikut di bawah ini merupakan produk dari sabut kelapa:

Cocofibre (serat sabut)

Mengenal Serat Sabut Kelapa

Salah satu hasil olahan dari sabut kelapa yang sering kali dan banyak digunakan ini ialah serat sabut, atau jika dalam perdagangan internasional biasa disebut sebagai Cocofiber, Coir fiber, Coir yarn, Coir mats, dan rugs. Mungkin banyak dari kita yang telah tahu, pemanfaatan dari serat sabut ini sebenarnya telah sering kita temui dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, apa contohnya? Ya mudah, contohnya itu misalnya sebagai bahan pembuat sapu, keset, tali, dan peralatan rumah tangga yang lainnya.

Sekarang ini, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, sifat fisika-kimia seratnya, dan kesadaran manusia untuk mau kembali lagi kepada bahan alami, membuat sabut kelapa ini digunakan untuk produk-produk olahan yang lainnya, seperti menjadi bahan baku untuk industri karpet, jok dan dashboard kendaraan, kasur, bantal, dan juga hardboard.

Selain itu, serabut kelapa ini di beberapa tempat juga digunakan sebagai pengendalian erosi. Serat pada sabut kelapa juga dapat diproses untuk dimanfaatkan menjadi Coir Fiber Sheet yang umumnya digunakan untuk lapisan kursi mobil, spring bed, dan lain-lain.

Cocopeat sebagai Media Tanam Alternatif

Mengenal Olahan Sabut Kelapa

Selama ini media tanam sangat identik dengan menggunakan tanah. Namun sekarang ada pengganti yang dapat diandalkan. alternatifnya ialah cocofiber (sabut kelapa) dan juga cocopeat (serbuk sabut kelapa). Media tanam organik ini mempunyai mutu yang tidak kalah bagus dengan tanah.

Cocopeat ialah media tanam yang terbuat dari bahan sabut kelapa. Oleh karena itu, cocopeat ini paling mudah ditemukan di negara tropis dan kepulauan, seperti negara Indonesia. Cocopeat sangat mudah menyerap dan menyimpan air. Ia juga mempunyai pori-pori, yang dapat memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari.

Kandungan kapang Trichoderma, sejenis enzim dari jamur, bisa mengurangi penyakit pada tanah. Dengan demikian, cocopeat bisa menjaga tanah agar tetap gembur dan subur. Cocopeat juga mengandung unsur hara dari alam yang sangat diperlukan oleh tanaman, berupa kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na) dan fosfor (P).

Cocosheet (Lembaran Serat Sabut Sabut)

Mengenal Olahan Sabut Kelapa

Penggunaan cocosheet kelapa dapat bersaing dengan penggunaan glasswool. keunggulan lain dari cocosheet ialah harganya yang lebih murah. Cocosheet yang sangat direkomendasikan adalah cocopeat yang memiliki tebal 70 mm. Cocosheet ialah bahan yang dipaka untuk membuat cocopot. Cocopot ialah media tumbuh untuk tanaman yang khusus digunakan oleh Pertambangan untuk reklamasi galian dari bekas tambang.

Cocopot (Pot Sabut Kelapa, Media Tanam yang Paling Baik di Daerah yang Minus Gizi) Pot sabut kelapa yang bisa dijadikan media tanam untuk tanaman, sangat cocok untuk tanaman pot, sedikit unsur hara, bahkan sangat rekomendasi untuk reklamasi bekas tambang. Gunakan cocopeat sebagai media untuk meletakkan benih/bibit atau tanaman di dalam pot tanaman. Harga jual di pasaran untuk cocopeat ini mulai dari 15.000/pc.

Cocopeat (Bubuk Sabut Kelapa)

Mengenal Olahan Sabut Kelapa

Coconut blanket atau tempurung kelapa mempunyai bahan penting yang sangat efisien, yakni sabut kelapa (cocofiber) dan serbuk serat (cocopeat). Sesudah bagian berserat ini dipisahkan, bagian serbuk sabut sudah dipakai selama bertahun-tahun untuk bahan substrat. Cocopeat juga dikenal dengan sebutan Cocopith atau Coir empulur.

Salah satu hasil olahan dari sabut kelapa yang berikutnya itu ialah serbuk sabut kelapa biasa disebut cocopeat. Nah cocopeat ini ialah hasil dari olahan selimut atau kulit kelapa yang memiliki material penting dan berdaya guna yang tinggi. Untuk yang belum tahu, cocopeat itu merupakan sabut kelapa yang sudah diolah menjadi butiran-butiran gabus umumnya disebut juga dengan Cocopith atau Coir pith, dan intinya sama saja.

Cocopeat ini umum dipakai sebagai media tanam pengganti tanah, karena memiliki kandungan unsur hara yang tinggi membuat cocopeat ini sangat baik untuk membantu pertumbuhan tanaman holtikultur dan media rumah kaca. Tidak hanya itu saja, cocopeat ini dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk, serta dapat menetralkan keasaman pada tanah.

Cocomesh (Jaring Sabut Kelapa)

buatan kelapa

Cocomesh jaring sabut kelapa ini ialah produk jaring yang terbuat dari sabut kelapa. Umumnya sih dibuat dengan ukuran seperti net bola volly atau juga dapat menyesuaikan dengan keperluan lahan. Lalu apa saja manfaatnya dari cocomesh ini? Oke, jadi penggunaan Cocomesh ini sudah terbukti efektif untuk mencegah tanah longsor ataupun banjir.

Cocomesh jaring sabut kelapa juga dapat berfungsi untuk dijadikan sebagai media tumbuh bagi tanaman seperti Cocopeat dan sangat cocok untuk reklamasi bekas tambang atau pantai. Dengan mematok bbagian ujung-ujungnya saja, cocomesh bisa dihamparkan dalam lahan bekas dari galian tambang. Pemasangannya bisa disesuaikan dengan struktur tanah, bisa dipasang miring atau datar.

Jaring sabut kelapa sebagai media tanam tanaman, cocok sekali untuk reklamasi lahan bekas tambang, atau pantai. Cara pemanfaatannya ialah dengan menempatkannya di lahan bekas tambang atau pantai dengan cara mematok pada sisi-sisinya.

Serbuk Sabut Padat (Cocopeat brick)

buatan kelapa

Mungkin olahan yang satu ini sedikit terdengar asing bagi kita. Jadi, Cocopeat brick ini ialah ‘pith’ atau empulur yang sudah dipadatkan dengan ukuran yang mudah dipakai untuk rumah kaca, tanaman pot lapangan golf, lansekap dan juga untuk mengendalikan erosi tanah. Cocopeat brick ini selain ramah terhadap lingkungan juga sudah diuji secara luas sebagai media pertumbuhan untuk tanaman.

Cococoir

buatan kelapa

Cococoir ialah salah satu hasil dari penguraian sabut kelapa yang dapat menghasilkan produk seperti tikar cocomulsa, yang bisa efektif untuk menghalangi gulma yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman. Karena gulma ini akan memakan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman ketika masa pertumbuhan.

Keuntungan dari pemakaian cocomulsa ini antara lain yaitu dapat menjaga kelembaban tanah karena bisa mengurangi penguapan air pada tanah, mencegah siput mendekat pohon, dapat bertahan lebih lama, sekitar 3 tahun dan dapat menambah nilai ekonomis jika dibandingkan dengan menggunakan mulsa dari plastik yang hanya bertahan hanya 2 kali pakai.

Coconut Fiber Board (CFB)

buatan kelapa

Coconut Fiber Board terbuat dari 100% bahan sabut kelapa dan pengikat. Papan ini tidak mengandung bahan semen seperti halnya pada Coconut Fiber Cement Board. Papan ini sangat potensial juga untuk dapat kita gunakan sebagai panel dinding, partisi pemisah (devider), furnitur dan lain-lain sebagainya.

Coconut Fiber-Cement Board (CFCB)

buatan kelapa

Sabut dari buah kelapa ini juga dapat diolah menjadi papan serat (fiber board) dari jenis MDF (Medium Density Board). Keunggulan dari Coco Fiber Board antara lain kualitas dan kekuatannya tidak kalah dari MDF komersial, tidak perlu bahan perekat kimiawi jadi benar-benar ramah terhadap lingkungan, daya serap airnya juga lebih rendah daripada MDF komersial dan lebih ekonomis karena dikembangkan dengan menggunakan teknologi sederhana.

Gimana? Sekarang kalian sudah mengenal olahan sabut kelapa? Ternyata sabut kelapa dapat diolah menjadi berbagai turunannya loh. Hasil pengolahan sabut kelapa (cocofiber) bisa dimanfaatkan sebagai media alternatif untuk mengisi bantal dan serbuk kulit kelapa (cocopeat) bisa dipakai sebagai bahan tambahan dalam pembuatan matras. Semoga informasi tersebut tentang mengenal olahan sabut kelapa ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Terima kasih.