BAWASLU AJAK PEGIAT MEDSOS CIPTAKAN DEMOKRASI SEJUK

kab. gresik – Dalam rangka menghindar berita-berita hoaks terhadap pemilu 2024 mendatang, Bawaslu Kabupaten Pekalongan laksanakan cara dengan mengajak pegiat-pegiat fasilitas sosial untuk menciptakan demokrasi yang menyejukkan.

Hal ini disampaikan Ulil Albab kala mengakses acara sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan tema “Pengawasan dan Pencegahan Penyebaran Hoaks di Media Sosial” terhadap Kamis, 3 November 2022 di Hotel Dafam Pekalongan. Kegiatan ini diikuti oleh pegiat fasilitas sosial, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan dan pemuda seperti PMII, HMI, GP Ansor, IRM, IPNU dan lain sebagainya.

“Kami mengajak seluruh susunan masyarakat untuk menjadi volunteer anti hoaks terhadap segala macam berita-berita bohong yang nantinya akan terlihat ditengah-tengah penyelenggaraan pemilu 2024 dengan cara ikut andil didalam membuat keadaan kondusif dan produktif di ruang-ruang fasilitas sosial” Ungkap Ulil Albab, Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kab. Pekalongan.

Ulil menilai, serangan hoaks yang dibikin oleh penyebar hoaks di tengah-tengah tahapan pemilu berjalan, akan mengganggu kelancaran atau suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi di Kabupaten Pekalongan.

“Kami harap, dengan ikhtiar yang di gaungkan oleh Bawaslu Kabupaten Pekalongan, ruang-ruang fasilitas sosial diisi dengan konten yang sehat dan informasi-informasi pemilu yang benar dan mampu dipertanggungjawabkan” tambah Ulil.

Sementara itu, Founder Pekalongan Curhat (Pekcur), Muhammad Luthfi yang sekaligus menjadi narasumber terhadap kegiatan ini memberikan gagasannya mengenai bagaimana cara melawan hoaks dengan tepat.

Ia mengungkap melawan hoaks bukan cuma kampanye anti hoaks di media-media sosial, fasilitas massa atau dengan menempatkan baliho-baliho besar dengan bertuliskan Lawan Hoaks dan sebagainya, melainkan dengan cara perang keseluruhan di fasilitas sosial.

“Perang keseluruhan didalam perihal ini, seumpama ada yang menyebarkan berita hoaks di facebook atau jejaring fasilitas sosial lainnya, yaa kita ikut komentar dengan menyandingkan knowledge dan fakta yang sebenarnya atas informasi hoaks tersebut. Agar informasi bohong selanjutnya hilang atau kalah” tegas Luthfi.

Lantas bagaimana sehingga pengguna fasilitas sosial tidak terjerumus dengan informasi hoaks, Luthfi memberi saran untuk beroleh berita dari sumber-sumber berita yang terpercaya, bukan berita yang didapat dari media-media abal-abal.

Kemudian Luthfi juga memberi saran untuk berbijak didalam mengfungsikan fasilitas sosial, “Sebab jari kita riskan sekali untuk ikut menyebarkan hoaks yang berujung kena pasal-pasal UU ITE” Pungkasnya