Panduan Simpel Mencegah Banjir

Saat musim penghujan datang kita bisa mencegah banjir, karena itu banjir jadi teman dekat untuk beberapa wilayah di Indonesia. Derasnya siraman hujan seakan tidak tertampung kembali oleh sungai-sungai yang sudah tercemari. Ditambah Wilayah Khusus Ibu Kota Jakarta, di mana banjir seakan jadi tamu yang tidak diundang dalam setiap tahunnya. Bogor yang ada di daratan tinggi, tidak lepas dari peringatan alam itu. Subhanallah.

Panduan Simpel Mencegah Banjir

Sebetulnya apa sich yang mengakibatkan Bogor dan beberapa kota lain disekelilingnya jadi teritori yang sering tergenangi limpahan air hujan. Hingga saat ini, belum ada juga jalan keluar untuk mengatasi persoalan ini. Ketidaksadaran kita akan bahaya banjir sebagai salah satunya pemicu, mengapa banjir selalu menerpa pada setiap tahun. Oleh karenanya, dibutuhkan beberapa cara efisien untuk menangani permasalahan ini, yang diawali dari diri sendiri. Berikut 3 panduan simpel dalam menangani berlangsungnya banjir;

Buang sampah pada tempatnya
Sampah sebagai salah satunya pemicu berlangsungnya banjir yang besar, karena bisa menutup aliran air seperti selokan dan sungai. Disamping itu, sampah yang berantakan bisa memperhambat daya serap tanah. Namun, sekarang ini ada banyak beberapa orang yang dengan optimis buang sampah di sungai. Rutinitas jelek ini seakan menjadi perilaku dari beberapa masyarkat Indonesia.

Maka jika kalian cari siapakah yang bertanggungjawab atas berlangsungnya musibah banjir, karena itu bercerminlah dan bertanyalah dalam diri sendiri lebih dulu. Apakah sudah kita buang sampah pada tempatnya?.

Menamam pohon dan lestarikan rimba alam kita


Makin banyak pohon yang ditanamkan dan tumbuh, maka semakin banyak tempat serap air. Tetapi permasalahannya, beberapa kota besar di Indonesia makin sedikit teritori hijau yang berisi pohon-pohonan sebagai wilayah peresapan air. Oleh karena itu, masyarakat minimal harus menanam pohon berbatang besar atau tanaman yang mempunyai daya serap air tinggi, di area sekitaran rumah. Tanaman bisa mempernyerap air lewat akar, yang seterusnya akan diangkut ke arah tangkai dan daun oleh jaringan xilem. Jika masing-masing rumah di daerah anda mempunyai minimum satu pohon, karena itu bisa ditegaskan rumahmu terbebas dari banjir.

Disamping itu, lestarikanlah rimba yang ada, dengan perawatan rimba sebagai langkah yang bagus untuk menangani permasalahan banjir. Rimba sanggup mempernyerap air hujan, dan bertindak selaku filter dalam tentukan kebersihan dan kejernihan sumber air. Jaga rimba kita, tidak boleh justru dirusak cuman untuk kebutuhan uang semata-mata. Tidak boleh ada pembakaran rimba bukannya pembukaan tempat pertanian. Bila semua pohon ditebang dan rimba dibakar, patutkah kita menyebutkan banjir sebagai musibah alam? Pasti tidak.

Membuat biopori dan bersihkan drainase


Lubang serapan biopori ialah tehnologi pas buat dan ramah lingkungan untuk menangani banjir dengan tingkatkan daya serapan air, mengganti sampah organik jadi kompos dan kurangi emisi gas rumah kaca. Langkah membuat lumayan gampang Raincakers, cukup membuat lubang di tanah berdiameter 10 cm dan panjang kurang lebih 100 cm. Makin banyak lubang biopori di pelataran rumah, karena itu bahaya banjir di dalam rumah kita makin akan makin kecil.

Disamping itu, ada drainase yang bagus akan kurangi risiko menggenangnya air. Aliran air harus juga teratur dibikin bersih dari sampah – sampah yang menutup. Tidak cuma sampah yang kebuang di aliran air, tetapi sampah dari aliran air seperti tumbuhan-tumbuhan air yang sudah mati, bila bergabung akan menghalangi aliran air. Perawatan aliran air ini jadi tanggung-jawab bersama, tidak cuma tanggung-jawab pemerintahan.