Anggaran Iklan Jenis, Faktor yang Mempengaruhi

Anggaran iklan (advertising budget) adalah duit yang direncanakan perusahaan untuk dihabiskan untuk iklan selama periode kala tertentu. Keputusan alokasi memperhitungkan beragam segi juga jenis media, anggaran pemasaran, dan biaya memproduksi yang terlibat di dalam menyiapkan pesan iklan untuk penempatan di beragam media.


Mengapa anggaran iklan penting

Anggaran iklan memengaruhi keuntungan perusahaan. Itu memengaruhi dua segi sekaligus. Pertama, anggaran iklan secara tidak langsung memengaruhi keberhasilan iklan dan penjualan produk. Kedua, itu juga berkontribusi terhadap biaya pemasaran perusahaan.

Idealnya, perusahaan memperoleh pengembalian yang positif. Maksud saya, mereka memperoleh duit penjualan yang lebih banyak daripada duit yang mereka belanjakan untuk product tersebut.

Tidak hanya produk, iklan juga mutlak untuk mengembangkan citra perusahaan. Tapi, memang, mengukur efek iklan terhadap citra perusahaan adalah sulit karena citra adalah ukuran kualitatif.

Faktor yang memengaruhi anggaran iklan

Anggaran besar belum tentu efisien menghasilkan penjualan. Jadi, menegaskan bahwa anggaran selanjutnya sejalan bersama target promosi dan pemasaran adalah segi kunci.

Ada sejumlah segi pertimbangan di dalam pilih anggaran iklan. Diantaranya adalah:

-Tujuan pemasaran
-Target audiens
-Jenis produk
-Jenis fasilitas yang dipilih dan frekuensinya
-Keuntungan yang diharapkan
-Tahap siklus hidup produk

Tujuan pemasaran

Perusahaan iklan jakarta selayaknya mengatur anggaran iklan bersama target pemasaran secara keseluruhan. Katakanlah, target pemasaran adalah untuk menambah penetrasi di pasar massal. Perusahaan mungkin mentoleransi anggaran membeli iklan yang besar karena perlu menambah kesadaran kastemer dan mengekspos pasar secara lebih luas.

Selain itu, target pemasaran juga memengaruhi segi lain di dalam pemilihan membeli iklan, juga pemilihan media.

Profil target audiens

Memahami profil target audiens adalah penting, tidak hanya di dalam memutuskan jenis fasilitas yang digunakan, tetapi juga efektivitas iklan. Misalnya, jika perusahaan menargetkan iklan ke generasi milenial, maka iklan online mungkin lebih pas dibandingkan bersama iklan di koran cetak. Alasannya, mereka lebih aktif menggunakan fasilitas online daripada membaca koran cetak.

Jenis fasilitas iklan

Tidak seluruh fasilitas pas untuk audiens target. Selain memengaruhi efektivitas penyampaian pesan iklan, pemilihan fasilitas juga memengaruhi biaya.

Beberapa fasilitas punyai jangkauan lokal, kala yang lain punyai jangkauan internasional. Mana yang lebih penting? Itu tergantung terhadap target audiens, target pasar dan target pemasaran perusahaan.

Iklan fasilitas sosial bila lebih murah dibandingkan bersama iklan televisi. Jangkauan keduanya relatif sama. Tapi, iklan televisi mungkin lebih pas untuk lebih dari satu product keluarga daripada product lainnya.

Selain biaya, frekuensi iklan juga merupakan pertimbangan mutlak di dalam pilih fasilitas iklan. Iklan televisi dan online punyai frekuensi yang lebih kerap daripada iklan di surat kabar cetak maupun majalah.

Jenis produk

Jenis product juga pilih jenis promosi yang digunakan. Beberapa jenis barang mungkin tidak sangat perlu iklan yang intens.

Mesin memproduksi atau alat-alat berat kebanyakan lebih perlu pendekatan personal. Sehingga, perusahan kurang perlu iklan untuk ditayangkan. Begitu juga, iklan product layaknya laptop dan furniture lebih banyak ditayangkan di majalah daripada di televisi.

Sementara itu, untuk product massal, perusahaan mengadopsi iklan massal. Dalam masalah ini, perusahaan pilih jenis iklan dan fasilitas yang punyai eksposur yang luas.

Iklan product baru dan product yang sudah ada juga perlu anggaran yang berbeda. Pemasar perlu mengenalkan product baru karena kastemer belum menyadarinya. Itu kebanyakan perlu anggaran yang lebih signifikan.

Proyeksi penjualan dan keuntungan

Beberapa perusahaan mungkin menggunakan metrik layaknya elastisitas iklan. Metrik itu memberitahu manajemen seberapa sensitif penjualan kala mereka membuat perubahan membeli iklan.

Tapi, ukuran semacam kurang akurat. Iklan hanya berpengaruh terhadap segi tidak nyata (yakni asumsi audiens). Sehingga sulit untuk mengkuantifikasi secara langsung efek iklan terhadap penjualan.

Oleh karena itu, perusahaan kebanyakan menggunakan proyeksi pendapatan sebagai toleransi di dalam menentukan anggaran iklan. Itu berguna agar perusahaan tidak menghabiskan sangat banyak atau sangat sedikit untuk iklan.

Siklus hidup produk

Siklus hidup product juga memengaruhi anggaran iklan. Di bagian pengenalan dan bagian pertumbuhan, perusahaan kebanyakan mengalokasikan anggaran iklan yang lebih tinggi.

Konsumen belum mengenal produk. Jadi, tugas pertama perusahaan adalah mendidik dan menambah kesadaran mereka terhadap produk. Itu bakal perlu iklan yang lebih intensif.

Ketika product raih fase masak (mature), kebutuhan pengeluaran promosi kebanyakan bakal lebih rendah. Perusahaan kebanyakan fokus terhadap diferensiasi atau penurunan susunan biaya. Beberapa iklan mungkin tetap perlu, namun, itu lebih untuk menjaga penjualan kala ini.

Jenis anggaran iklan

Perusahaan bisa menggunakan lebih dari satu metode untuk menentukan anggaran iklan. Masing-masing punyai kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah empat diantaranya:

-Metode persentase penjualan (percentage of sales method)
-Metode anggaran yang terjangkau dan dana yang ada (affordable method)
-Metode paritas kompetitif (competitive parity method)
-Metode target dan tugas (objective and task method)
-Metode persentase penjualan

Dalam perihal ini, perusahaan mengalokasikan anggaran iklan berdasarkan persentase khusus dari total penjualan th. pada mulanya atau rata-rata penjualan lebih dari satu th. terakhir. Misalnya, perusahaan menentukan anggaran sebesar 2%-5% dari pendapatan th. sebelumnya.

Metode ini simpel dan aman.

Tapi, metode ini juga mempunyai kandungan sejumlah kelemahan. Metode ini mengasumsikan situasi pasar tidak berubah. Perusahaan juga mengasumsikan tabiat audiens dan peta kompetisi relatif sama dibandingkan bersama sebelumnya.Asumsi semacam itu mungkin tidak realistis bagi lebih dari satu perusahaan. Kinerja dan keberhasilan iklan pada mulanya bukanlah prediktor terbaik bagi efektivitas iklan kala ini ataupun di masa depan.

Perusahaan mungkin perlu anggaran iklan yang lebih besar di th. ini daripada th. sebelumnya, bila karena kompetisi jadi ketat. Beberapa pesaing utama menganggarkan membeli iklan yang lebih besar. Jika tidak melakukan perihal yang sama, perusahaan mungkin bakal lihat penjualannya turun di th. ini.

Singkat cerita, metode persentase penjualan bukan pilihan yang paling pas kala pasar tetap dinamis.

Asumsi ke dua metode ini adalah penjualan secara langsung terkait bersama iklan. Semakin tinggi target penjualan, jadi tinggi membeli iklan.

Asumsi semacam itu adalah tidak mendasar. Iklan tidak memengaruhi penjualan secara langsung, tetapi hanya memengaruhi langkah pandang kastemer terhadap sebuah produk. Itu cuman salah satu sumber informasi bagi mereka di dalam menyita keputusan pembelian.

Metode anggaran terjangkau dan tersedia

Di bawah metode terjangkau, anggaran iklan tergantung terhadap kapasitas perusahaan untuk untuk membelanjakan iklan. Dengan kata lain, anggaran tergantung terhadap seberapa banyak duit yang perusahaan miliki. Semakin kuat posisi keuangan perusahaan, jadi besar anggaran iklan.

Dengan metode ini, perusahaan bakal mengalokasikan anggaran iklan hanya jika perusahaan sudah mengalokasikan pengeluaran lainnya. Jika perusahaan punyai sisa dana yang lumayan besar, perusahaan mengeluarkannya untuk iklan. Sebaliknya, jika tidak ada dana, perusahaan tentu saja perlu mengelola product tanpa iklan.

Misalnya, anggaran operasional perusahaan adalah sebesar Rp2 miliar. Dari total tersebut, pengeluaran untuk input, gaji, dan beban operasional lainnya adalah sebesar Rp1,7 miliar. Sehingga, dana tersisa adalah sebesar Rp300 juta dan perusahaan bisa membelanjakannya untuk iklan.

Metode paritas kompetitif

Di bawah metode paritas kompetitif, perusahaan menghitung anggaran sesuai bersama membeli iklan pesaing atau rata-rata industri. Tujuannya adalah untuk setidaknya mengimbangi efek dari membeli iklan pesaing.Anggaran mungkin pas atau di atas rata-rata pesaing. Itu tergantung terhadap target perusahaan.

Jika menargetkan penjualan yang lebih tinggi daripada pesaing perusahaan menentukan membeli iklan yang lebih tinggi. Anggaran iklan yang sama bersama rata-rata pesaing adalah untuk menjaga penjualan dan pangsa pasar kala ini.

Metode paritas kompetitif mengasumsikan anggaran iklan berkorelasi bersama penjualan. Jika perusahaan memasang anggaran yang lebih tinggi, itu selayaknya menambah penjualan secara lebih tinggi daripada pesaing.

Asumsi semacam itu tidak pas karena penjualan tidak tetap berkorelasi positif bersama anggaran iklan. Berbagai segi lain layaknya citra perusahaan dan product juga punyai efek terhadap keputusan pembelian.

Selain itu, metode ini juga lihat keseragaman respon audiens terhadap beragam iklan, baik milik perusahaan ataupun pesaing.

Tentu saja, anggapan semacam itu bisa menyesatkan. Tidak ada pasar dan respon kastemer yang sama sama. Meski memperoleh informasi yang sama, subjektivitas individu pilih respon dan keputusan mereka untuk membeli.

Metode target dan tugas

Metode target dan tugas dianggap sebagai yang paling masuk akal. Oleh karena itu, lebih dari satu perusahaan besar lebih suka menggunakan pendekatan ini. Dalam perihal ini, perusahaan menentukan anggaran iklan berdasarkan aktivitas atau tugas yang dikonsumsi.

Manfaat utama metode ini adalah sangat mungkin perusahaan untuk mengkorelasikan pengeluaran iklan bersama target pemasaran keseluruhan.

Di bawah metode ini, perusahaan khususnya dahulu menentukan target iklan secara konkret. Kemudian, mereka pilih sumber kekuatan dan aktivitas khusus yang dibutuhkan untuk raih target tersebut. Perusahaan lalu pilih berapa biaya untuk masing-masing aktivitas dan menjumlahkannya untuk memperoleh angka total.