Desainer grafis sering membuat kesalahan saat mengirimkan aplikasi mereka untuk pekerjaan

Dunia desain grafis telah berkembang pesat, banyak perusahaan dan organisasi melakukan pencarian untuk menemukan kandidat yang paling berkualitas. Tidak ada keraguan bahwa pencari kerja yang telah menyelesaikan pendidikan mereka di bidang seni grafis atau yang telah lulus dari DKV secara aktif mencari pekerjaan. Pencari kerja harus mengawasi iklan untuk lowongan pekerjaan yang terbuka di surat kabar dan di internet.

Banyak perusahaan yang mencari kandidat yang memiliki keterampilan dalam desain grafis di kota besar seperti kota depok. Di kota depok, Ada perusahaan mengiklankan lowongan kerja desain grafis melalui situs web info lowongan kerja depok secara online. Jadi, Pencari kerja dapat mencari lowongan kerja desain grafis melalui situs web tersebut.

Bekerja secara mandiri adalah metode yang disukai untuk sebagian besar desainer grafis. Namun, desainer grafis sering membuat kesalahan ketika mereka mencari peluang kerja. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang paling umum, bersama dengan beberapa saran tentang cara untuk menghindari membuat mereka.

  • Tidak mengoreksi pekerjaan lebih hati-hati

Desainer grafis sering gagal mengoreksi pekerjaan mereka, yang merupakan salah satu kesalahan paling umum yang mereka buat. Proses mengoreksi memerlukan membaca seluruh dokumen dari awal sampai akhir untuk memverifikasi bahwa semua kesalahan telah diberantas. Jika desainer grafis tidak melakukan ini, mereka berisiko meninggalkan kesalahan dalam dokumen mereka, yang dapat menyebabkan situasi yang memalukan. Saat melamar pekerjaan yang memerlukan pengajuan portofolio atau lamaran, sangat penting untuk mengoreksi kesalahan ejaan dan tata bahasa dalam bahan lamaran seseorang.

  • Membuat pemilihan font yang salah

Pemilihan jenis huruf yang tidak tepat adalah pengawasan lain yang sering dilakukan oleh desainer grafis. Ketika datang untuk memilih jenis huruf, ada beberapa pedoman mendasar yang harus dipatuhi. Namun, banyak desainer memilih font berdasarkan preferensi pribadi mereka sendiri daripada apa yang akan terlihat terbaik ketika itu benar-benar diterapkan ke halaman. Hal ini dapat mengakibatkan dokumen yang tidak memiliki penampilan profesional, yang mungkin tidak diterima dengan baik oleh calon pemberi kerja.

  • Tidak menggunakan warna dengan cara yang tepat

Kesalahan lain yang sering dilakukan desainer grafis adalah tidak menggunakan warna dalam konteks yang sesuai. Saat mendesain dokumen, penting untuk menggunakan warna yang akan menarik bagi pembaca yang akan melihatnya. Jika dokumen dimaksudkan untuk digunakan oleh pembaca yang serius, maka yang terbaik adalah menghindari warna seperti merah muda dan ungu sebanyak mungkin. Di sisi lain, warna gelap seperti hitam dan biru tua harus digunakan setiap kali tulisan dimaksudkan untuk dikonsumsi oleh pembaca yang serius.

  • Menggunakan Jenis Format File yang Salah

Desainer grafis sering menggunakan format file yang salah, yang merupakan kesalahan lain. Sangat penting untuk menggunakan format yang didukung oleh organisasi atau perusahaan tempat Anda mengirimkan dokumen saat membuat dokumen untuk diserahkan. Misalnya, Anda harus menggunakan format PDF saat mengunggah portofolio Anda ke papan pekerjaan. Namun, jika Anda mengirim dokumen ke perusahaan untuk penilaian, Anda harus memformatnya di Microsoft Word.

Beberapa kesalahan yang tercantum di atas tidak sepenuhnya disebabkan oleh fakta bahwa setiap perusahaan menggunakan kriteria yang sama dalam proses penyaringan untuk calon karyawan. Namun, jika Anda memiliki keyakinan pada kemampuan Anda dan memanfaatkan saran yang diberikan di atas, maka lamaran Anda akan diterima tanpa masalah. Ingatlah bahwa usaha dan kerja keras Anda akan membantu Anda mencapai tujuan Anda.