Tarian Sakral Jawa Timur yang Cukup Populer di Indonesia

Tari Tradisional Jawa Timur

Jawa Timur adalah wilayah paling timur pulau Jawa dengan berbagai kebudayaannya yang masih dilestarikan sampai sekarang, salah satunya tari tradisional.

Biasanya, tari tradisional ini sering ditampilkan saat acara-acara tertentu. Dimana, tarian tersebut mengandung makna tersendiri baik untuk leluhur maupun bentuk rasa syukur.

Jenis Tari Tradisional Khas Jawa Timur

Sebenarnya cukup banyak tari tradisional khas Jawa Timur yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa jenis tari tradisional khas Jawa Timur, yaitu: 

1. Tari Reog Ponorogo

Tarian ini berasal dari Ponorogo. Biasanya, tari reog ponorogo sering dimainkan untuk berbagai acara kesenian, seperti upacara adat sampai upacara pernikahan.

Keunikan tarian ini yaitu penari menggunakan topeng yang sangat berat. Bahkan, tarian ini ini melibatkan cukup banyak pemain sampai 17 orang.

2. Tari Topeng Guro Gudho

Tari tradisional khas Jawa Timur selanjutnya yaitu tari topeng guro gudho. Dimana, para penari akan menggunakan barongan.

Tetapi ukurannya nggak sebesar topeng reog. Tarian ini menggambarkan tentang seorang dari kasta sudra yang sedang mencari kekuatan spiritual dan ilmu pengetahuan.

3. Tari Topeng Malangan

Tarian ini sudah dimainkan sejak abad 8 Masehi, bahkan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya Takbenda dari Kebudayaan.

Pertunjukan tarian ini dimulai dengan pementasan Tari Topeng Bangtih atau Tari Beskalan Lanang. Kemudian penarinya berperan sebagai Panji.

Terdapat beberapa gerakan dalam tarian ini, yakni jejer Jawa, bubaran, perang gagal, gerakan jejer sabrang, adegan gunungsari patrajaya dan adegan perang buruh.

4. Tari Kuda Lumping

Tari Kuda Lumping atau disebut dengan jaran kepang adalah salah satu tari khas Jawa Timur yang berasal dari Ponorogo. Dimana, tarian ini menceritakan sekelompok prajurit yang lagi menunggang kuda. Sumber https://tengahviral.com/.

Kuda tersebut dibuat dari bambu yang dianyam dan dipotong hingga membentuk kuda. Setelah itu, kuda itu pun dihiasi dengan rambut tiruan yang terbuat dari tali plastik yang dikepang.

Beberapa tari tradisional khas Jawa Timur di atas masih kental dengan adat istiadat leluhur. Sehingga banyak tarian daerah yang membawa kesan sakralnya tersendiri.