Seribu Mata Air Di Coban Sewu

Beberapa hari yang lalu saya melihat vidio coban sewu di media sosial, dan sejak itu pula hasrat saya seolah tak terbendung untuk datang dan menyaksikan sendiri keindahannya,tapi sayang karna ada beberapa acara dan tugas yang membuat saya tidak bisa langsung mengunjungi coban sewu,akhirnya saya harus menunggu beberapa minggu untuk bisa menikmati keindahan coban sewu secara langsung.

Akhirnya setelah beberapa minggu kesempatan itu pun datang juga. Meskipun banyak yang bilang medan menuju Coban Sewu sangat ekstrem, saya yang hanya di berdua dengan teman kos saya sama sekali tak ragu untuk mengunjungi coban sewu. Kami berangkat dari Kota Malang sekitar pukul 07.00 WIB, berbekal informasi tentang lokasi dan rute Coban Sewu, kami memacu kendaraan ke arah Lumajang,Sebab yang kami tahu, Coban Sewu berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Sepanjang perjalanan, kami selalu membaca petunjuk arah dan bertanya untuk memastikan bahwa kami berada di jalur yang tepat menuju Lumajang. Beberapa kecamatan di Kabupaten Malang yang kami lalui adalah Bululawang, Dampit, dan Ampelgading. Menggunakan travel surabaya malang dapat langsung berkunjung tempat wisata ini.

Perjalanan menuju coban sewu merupakan perjalanan yang sangat berkesan, Kami sangat menikmati perjalanan pagi itu, Panorama sawah hijau, sungai, bukit, dan Gunung Semeru yang menjulang gagah menjadi hiburan tersendiri. Bahkan posisi Gunung Semeru seolah menjadi titik tuju kami karena selalu tampak berada di depan kami.di balut dengan Udara sejuk serta keramahan warga menjadikan kami merasa masih berada di daerah sendiri. Ya, kami memang beberapa kali beristirahat sambil membeli sesuatu dan bertanya kepada warga yang kami temui di jalan.
Sebenarnya kami sempat ragu dan ingin kembali pulang ke kos di karena kami tidak menemukan tanda-tanda keberadaan dari coban sewu, tapi karna rasa penasaran yang sangat kuat kami pun melanjutkan perjalanan, akhirnya setelah menempuh jarak sekitar 67 km, mata saya berbinar setelah melihat banner informasi Coban Sewu yang tinggal 500 meter, 250 meter, kemudian 100 meter lagi.

Kami pun masuk jalan kampung menuju sebuah tempat parkir yang cukup luas.bukan hanya motor dan mobil, bus pun tampaknya muat diparkir, di sana Warga telah melengkapi tempat parkir itu dengan muushola, warung-warung, kamar mandi, dan toilet, Ternyata.

Setelah membeli tiket Rp 5.000 per orang, kami menyusuri jalan setapak di antara kebun warga. Kata petugas, kami harus berjalan kaki sekitar 500 meter. Setelah berjalan sekitar 100 meter, kami sudah disuguhi view Coban Sewu dari atas. Kami berdiri takjub di tepi tebing dengan pengaman pagar bambu.disana kami melihat Air terjun yang tingginya ±180 meter ini dihiasi tumbuhan-tumbuhan hijau yang menempel di dinding tebing yang berwarna kecokelatan. Suara deru air terjun yang memecah kesunyian seolah mengundang kami untuk turun tebing dan merasakan percikannya.

Sebenarnya niat awal kami hanya menyaksikan Coban Sewu dari ketinggian karena medan menuju dasar tebing sangat ekstrem. Sontak kami berubah pikiran. Entah keberanian dan semangat dari mana yang membuat teman saya juga yakin utuk menuruni tebing, Yang jelas kami kemudian menuruni anak tangga tanah. Tak disangka, tangga tanah itu hanya menemani kami beberapa meter. Selanjutnya kami harus menapaki tangga bambu di dinding tebing.

Setelah menuruni tangga bambu kami pun menyusuri sungai, melawan arus. Bebatuan di dasar sungai ini tak licin sehingga kami tak kesulitan melewati sungai itu,Sekitar lima menit kemudian, Coban Sewu pun terbentang gagah di depan mata. Dari ujung kanan ke ujung kiri tebing, sumber air mengalir deras. Bukan hanya dari puncak air terjun, melainkan juga dari tengah dan dasar tebing. Sumber air seperti ada di mana-mana. Itulah mengapa air ini disebut Coban Sewu. Coban berarti air terjun, sedangkan sewu berarti seribu.

Percik-percik air terjun menyegarkan muka dan badan yang sempat bermandi peluh. Sungai yang jernih menjadi tempat yang tepat untuk membasuh wajah dan merasakan dinginnya air sumber Coban Sewu.Bebatuan eksotis di dasar tebing menambah indah ciptaan Tuhan ini. Jika tak ingat waktu telah beranjak siang, rasanya saya ingin berlama-lama berada di tempat ini.sekitar pukul 14.30 akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang takutnya kami kemalaman di jalan.

Menurut saya coban sewu memiliki keunikan yang menjadi daya tarik tersendiri ,buat kalian yang pengen liburan malang ,jangan lupa berkunjung ke coban sewu karna gak lengkap kalo kalian berkunjung ke malang tapi gak berkunjung ke sana. Kalo kalian gak tau jalan atau gak mau repot ke sana kalian juga bisa menggunakan jasa travel surabaya malang terbaik yang ada di kota malang.