Apakah itu personality disorder (masalah personalitas)?
Personalitas atau personality ialah langkah berpikiran, berasa, dan berperangai yang unik pada seorang, yang membandingkannya sama orang lain. Watak manusia yang unik ini umumnya masih sama dari hari ke hari, yang biasanya dikuasai oleh pengalaman, lingkungan, dan karakter yang diturunkan.
Berdasar pemahaman itu, personality disorder atau masalah personalitas ialah personalitas yang menyelimpang dari orang normal. Ini sebagai permasalahan mental atau masalah psikis yang mengakibatkan pasiennya mempunyai sudut pandang, sikap, dan hati yang kurang sehat.
Seorang dengan masalah introvert & ekstrovert personalitas biasanya alami kesusahan dalam terkait sama orang lain dan pahami keadaan. Ini mengakibatkan permasalahan dan kebatasan dalam membuat jalinan dan jalankan kegiatan setiap hari, seperti tugas, sekolah, sampai kegiatan sosial, terhitung hadapi depresi.
Pasien masalah ini juga kadang tidak bisa membandingkan yang mana normal dan tidak. Dia memandang jika sikap dan langkah berpikirnya terlihat natural serta tidak mempunyai permasalahan. Bahkan juga, dia kemungkinan mempersalahkan seseorang atas keadaan yang ditemuinya.
Berapa umumkah keadaan ini?
Personality disorder ialah masalah psikis yang biasa terjadi pada umur berapa saja, dan umumnya serang semakin banyak wanita dibanding dengan pria. Tanda-tanda awalnya umumnya ada pada periode remaja atau dewasa muda.
Peluang, masalah personalitas bisa dijauhi dengan kurangi beberapa faktor resiko. Bahas sama dokter untuk info selanjutnya.
Beberapa jenis personality disorder
Personality disorder terdiri ke beberapa type atau tipe, yang dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil dengan sikap dan tanda-tanda sama. Berikut type-tipe atau beberapa jenis masalah personalitas itu:
Klaster A: Berprasangka buruk
Culster ini diikuti dengan pertimbangan atau sikap yang aneh dan eksentrik. Berikut beberapa typenya:
Paranoid
Orang yang menderita paranoid benar-benar tidak yakin pada seseorang dan selalu berasa berprasangka buruk. Dia beranggapan jika seseorang akan sakiti atau menipunya.
Schizoid
Seorang dengan schizoid tidak berminat untuk turut serta dalam jalinan individual atau lakukan hubungan sosial. Dia memutuskan untuk menyendiri dan tidak perduli dengan sanjungan atau kritikan dari pihak lain.
Schizotypal
Orang dengan masalah personalitas schizotypal berasa tidak nyaman mempunyai jalinan dekat sama seseorang, mempunyai pertimbangan yang menyelimpang, dan sikap yang eksentrik. Dia juga kemungkinan mempunyai kekhawatiran sosial yang terlalu berlebih.
Klaster B: Emosional dan Stimulanif
Klaster ini diikuti dengan pertimbangan atau sikap yang menegangkan, terlampau emosiona, atau tidak bisa diprediksikan. Berikut type-tipenya:
Masalah personalitas antisosial
Orang yang mempunyai masalah antisosial sering meremehkan atau menyalahi hak seseorang, dan condong melanggaar normal sosial. Dia kemungkinan kerap bohong, menipu orang-orang, atau melakukan tindakan stimulanif.
Borderline personality disorder
Orang yang mempunyai masalah personalitas tingkat (borderline personality disorder) mempunyai situasi hati, citra diri, dan jalinan yang tidak sabil, dituruti dengan sikap stimulanif. Dia juga kerap berasa takut ditinggal dan sering mempunyai hati hampa yang terus-menerus.
Histronic personality disorder
Penderita masalah histrionik bisa terus-terusan minta perhatian terlalu berlebih. Dia kemungkinan berasa tidak nyaman bila tidak jadi fokus perhatian dan mempunyai peralihan emosi yang terlalu berlebih dan cepat.
Masalah personalitas narsistik
Orang dengan narsistik berasa lebih bernilai dibanding seseorang. Mereka condong membesar-besarkan perolehan dan suka membual masalah keberhasilan dan daya magnetnya. Mereka benar-benar perlu sanjungan dari pihak lain, tapi tidak punyai empati pada seseorang.
Klaster C: Resah
Klaster ini diikuti dengan kekhawatiran dan pertimbangan atau sikap yang mengerikan. Berikut beberapa typenya:
Avoidant personality disorder
Orang dengan avoidant personality disorder kerap berasa kekurangan, inferior, atau mungkin tidak menarik. Dia umumnya terus pikirkan kritikan dari pihak lain dan menghindar keterlibatan dengan kegiatan dan pertemanan baru.
Dependent personality disorder
Seorang dengan masalah personalitas dependen punyai keterikatan yang kronis pada seseorang untuk mengikuti keperluan fisik dan emosinya Mereka umumnya menampik untuk sendirian. Dia perlu agunan saat memutuskan, dan selalu menolerir kekerasan secara fisik dan verbal.
Obsessive-compulsif personality disorder (OCPD)
Pasien masalah personalitas obsesif kompulsif (OCPD) punyai kemauan yang mengagumkan pada perolehan. Dia benar-benar ikuti ketentuan dan peraturan, dan ikhlas meremehkan jalinan individual untuk konsentrasi pada perolehan yang prima.
Perlu dimengerti, OCPD berlainan dengan OCD (masalah obsesif kompulsif (OCD). OCD sebagai tipe masalah kekhawatiran yang mempunyai pemikiran dan sikap tidak teratasi dan berulang-ulang.
Got a Questions?
Find us on Socials or Contact us and we’ll get back to you as soon as possible.