Perkembangan Teknologi yang semakin pesat memprovokasi gaya kehidupan yang semakin mencolok. Itu dikarenakan pertumbuhan teknologi memprovokasi model berkomunikasi massa untuk melakukan pekerjaan hidup sehari-hari.
Dulu, internet mungkin dirasakan sebagai sesuatu yang “wah” dan susah untuk orang awam, tetapi sekarang bisa Anda lihat sendiri , internet sudah menjadi sesuatu yang umum untuk banyak orang. Atau mungkin Anda termasuk salah satu diantaranya yang mempunyai hampir semua akun di jejaring sosial, dan berinteraksi secara intensif dengan orang lain secara maya.
Di zaman sekarang ini beberapa individu mungkin terlalu berlebihan dalam memandang atau memakai gadget miliknya. Dimana pun dan kemana pun orang itu berada, dia tidak akan lepas dengan handphonenya. Ditambah lagi sekarang ini sudah menginjak era smartphone, sehingga banyak yang bisa dilakukan dalam satu genggaman saja.
Di samping itu semakin kecanduannya anak-anak sekarang dengan beberapa video Game dikarenakan hardware pemutar game seperti laptop dan desktop yang sudah semakin canggih. Seperti kemunculan alat-alat konsol game yang semakin atraktif, tablet, dan smartphone yang sudah bisa memainkan game high end misalnya.
Apakah ini normal? Coba anda bandingkan dengan melihat 12 tahun kebelakang, masih banyak anak yang lebih melibatkan dirinya dengan kegiatan di luar ruangan, seperti olah raga dan bermain di taman. Di samping itu banyak juga orang tua yang menyuruh anaknya beraktivitas diluar bersama, serta kebutuhan orang akan handphone yang belum terasa. Semua hal itu membuat orang lebih konsentrasi melakukan kegiatannya dan tidak sambil menyambi melihat status update terkini di smartphone miliknya.
Jika melihat perbandingan di atas dengan pertumbuhan teknologi sekarang yang semakin canggih, bisa disebutkan memberikan dampak buruk untuk informasi yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya. Seperti penyebaran informasi yang mengecoh serta terlalu banyak informasi yang dibahas, sebenarnya belum tentu berguna untuk yang membacanya. Hal ini menyebabkan penerimaan daftar menjadi “overloaded information” atau keunggulan informasi, sebab kita dipaksa untuk menerima hal itu dari setiap informasi yang anda proses.
Alangkah baiknya bila di zaman era globalisasi dan teknologi yang semakin modern ini, anda sebagai penikmat teknologi sekaligus pemakai, lebih arif dalam memakai dan mengaplikasikan kebutuhan teknologi dalam kehidupan kita.
Untuk semua orangtua, boleh saja Anda memberikan konsol maupun hardware video game untuk anak Anda, tetapi perbanyaklah dalam meluangkan waktu bersamanya, contohnya dengan melakukan kegiatan di luar tempat tinggal untuk sebatas bermain atau berolahraga. Sehingga akan terjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak, dan anak akan lebih mengekspresikan dirinya daripada ia seharian di depan konsol video game.
Semua itu sekarang tergantung pribadi masing-masing, karena hanya Anda yang bisa mengendalikan diri kita dari teknologi yang semakin menjamur. (Lovegi David/Mar)