Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik Untuk Membuat Kompos

Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik

Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik – Kompos adalah salah satu dari jenis pupuk organik yang telah ada bahkan sejak lama. 

Pengertian kompos yaitu bahan-bahan organik yang mengalami proses pelapukan dikarenakan terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.

Bahan organik yang dimaksud di atas diantara lain yaitu daun, rumput, jerami, dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, dan bahan organik lainnya.

Proses pelapukan ini merupakan proses alami yang sering terjadi di alam luas. Akan tetapi, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama, bahkan bisa bertahun-tahun.

Untuk mempercepat proses pelapukan, membutuhkan bantuan dari manusia. Apabila proses pengomposan dilakukan dengan benar, maka prosesnya hanya akan berlangsung selama 1-3 bulan saja, tidak sampai bertahun-tahun.

Keuntungan Pupuk Kompos

Pupuk berfungsi untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga bisa menyimpan tanah lebih lama.

Ketersediaan air di dalam tanah mampu mencegah lapisan kering pada tanah. Penggunaan pupuk organik dari sampah bekerja sebagai penjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh.

Kandungan hara dalam pupuk organik memang terbilang lebih sedikit bila kita bandingkan pupuk anorganik. Oleh karena itu, penggunaannya mesti kita lakukan dengan jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.

Akan tetapi, apabila dilihat dari keuntungan yang dapat diberikan untuk kompos tanah dan tanaman, rasanya tidak ada ruginya jika digunakan walau harus dalam volume yang besar.

Keuntungan yang kita dapat dari pupuk organik tidak hanya untuk saat ini, tapi untuk jangka waktu panjang hingga berpuluh-puluh tahun kemudian.

Saat ini telah banyak masyarakat yang mulai berpindah memilih pupuk organik, salah satunya adalah kompos. Sebab penggunaan bahan yang dianggap sampah, maka harga pupuknya pun relatif murah.

Cara mengolah sampah menjadi pupuk organik ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan lho. Namun sebelum melihat cara membuatnya, kita perlu mengetahui dulu sampah apa yang cocok untuk digunakan sebagai pupuk kompos.

Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik

Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik

Walaupun dapat dibuat dari sampah dapur, namun bukan berarti semua jenis sampah bisa dijadikan bahan untuk diolah menjadi pupuk organik.

Sampah dapur yang dapat kita pakai menjadi pupuk organik antara lain:

  • Daun-daunan
  • Sayur-sayuran
  • Buah-buahan
  • Kertas bekas atau tisu
  • rumput
  • Potongan kayu
  • Bulu hewan yang rontok
  • Kotoran hewan ternak

Sampah dapur yang tidak dapat kita pakai menjadi pupuk organik antara lain:

  • Tumbuhan yang terjangkit penyakit
  • Kertas kado metalik
  • Boks minuman yang terlapisi bahan logam
  • Kaca, besi, alumunium
  • Boks kardus yang bertekstur berminyak
  • plastik
  • Kaleng bekas
  • Botol

Setelah mengetahui bahan mana saja yang dapat dan tidak dapat kita pakai, yuk kita membahas cara mengolah sampah menjadi pupuk organik.

Cara Mengolah Sampah Dapur Menjadi Pupuk Kompos

Ketika ingin membuat pupuk organik, tentu kita membutuhkan alat dan bahan yang tepat. Kita hanya harus menyiapkan alat dan bahan sebagai berikut:

Alat Membuat Pupuk Organik

  • Wadah berukuran besar (tong atau ember)
  • Sarung tangan

Bahan Membuat Pupuk Organik

  • Sampah rumah tangga
  • Tanah
  • Udara
  • Arang sekam
  • kapur
  • EM4 sebagai tambahan

Langkah Membuat Pupuk Organik

  • Siapkan sampah dapur yang akan kita buat menjadi pupuk organik.
  • Pilah sampah organik dengan sampah plastik, sampah organik inilah yang akan kita gunakan sebagai pupuk organik.
  • Sediakan wadah untuk membuat pupuk kompos. Pastikan bila wadah sudah terlengkapi dengan penutup agar pupuk yang kita buat tidak akan terkontaminasi.
  • Masukkan tanah seperlunya ke dalam wadah yang sudah terisi dengan sampah organik yang telah dicacah. Ketebalannya dapat kita sesuaikan dengan wadah dan jumlah sampah organik.
  • Siram permukaan tanah tersebut dengan menggunakan air seperlunya.
  • Masukkan sampah organik yang sudah tercampur dengan arang sekam dan kapur pertanian ke dalam wadah.
  • Simpan sampah dengan merata, sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah.
  • Kemudian siram dengan air yang telah bercampur dengan EM4
  • Masukkan lagi tanah ke dalam wadah yang berfungsi sebagai penutup sampah.
  • Tutup wadah dengan rapat lalu biarkan kurang lebih sekitar tiga minggu.

Perhatikan hal hal ini saat membuat pupuk organik:

  • Wadah pembuat pupuk organik tidak boleh terkena oleh air hujan dan hewan.
  • Wadah yang tersimpan jangan sampai terkena paparan sinar matahari.

Apabila semuanya sudah selesai, kita dapat langsung menggunakan pupuk organik ini untuk memupuk tanaman yang ada pada pekarangan rumah atau kebun.

Demikian artikel mengenai Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik Untuk Membuat Kompos, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Kita semua, terima kasih.