Kegunaan Kopra Putih

kegunaan kopra putih

Kegunaan kopra putih – Kopra merupakan daging kelapa yang diolah melalui pengeringan. Kopra dikategorikan sebagai salah satu turunan kelapa yang sangat penting karena kopra merupakan bahan baku produksi minyak kelapa dan turunannya. Jika ingin menghasilkan kopra yang baik, sebaiknya kelapa yang digunakan berumur sekitar 300 hari dan berat kelapa sekitar 3-4 kg.

Setelah kopra diekstraksi, sisa produk sampingan yang tinggi protein (18-25%) tetapi sangat tinggi seratnya sehingga tidak dapat dimakan oleh manusia. Produk sampingan ini biasanya diumpankan ke ternak sebagai pakan ternak.

Yang dimaksud dengan kopra putih adalah kelapa yang digunakan sebagai bahan baku pengolahan minyak kelapa murni (pure coconut oil) yang diproduksi dengan proses tanpa campuran bahan kimia untuk minyak goreng/makan sehat, sabun herbal dan produk turunan lainnya.

Kopra putih memiliki kualitas yang lebih tinggi dari kopra biasa. Sifat fisik kopra putih berkualitas tinggi adalah putih bersih, halus, bebas jamur, keras, dan agak sulit pecah. Kadar airnya antara 3-5%.
Untuk membuat kopra yang baik dari daging kelapa segar yang cukup tua, harus segera diproses setelah kelapa dibelah atau dikupas dan dilakukan dengan teknik pengeringan yang tepat. Waktu pengeringan kopra terjadi dalam oven tertutup dengan sistem pemanasan tidak langsung pada kisaran suhu 60 – 80 derajat.

Kopra putih memiliki banyak kegunaan dari segi ekonomi dan kesehatan. Oleh karena itu, petani kopra di Indonesia memanfaatkan sepenuhnya sumber daya yang ada. Berikut ini akan dijelaskan kegunaan kopra putih.

Kegunaan Kopra Putih

1. Harga kopra putih stabil dan cukup tinggi

Salah satu warga Dusun Muara, Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Mentawai: “Untuk harga kopra putih yang dijual ke Padang harganya berkisar Rp 14.000 per kilogram hingga Rp 17.000 per kilogram. Untuk menghasilkan satu kilo kopra putih dibutuhkan 4-5 butir kelapa”.

Sebaliknya jika dijual dalam bentuk biji kelapa utuh hanya bisa dijual dengan harga Rp. Baru 2000. Dalam kesepakatan dengan Pak Siere di Mentawai, Pak Siwi Suwito di Kabupaten Indrahiti Glir, Provinsi Riau mengatakan bahwa kopra kelapa dijual di daerahnya dengan harga sekitar Rp. 8.500 hingga Rp 13.000 per kilogram.

2. Cara membuat kopra putih cukup sederhana, namun prosesnya tetap perlu diperhatikan

Meski proses pembuatannya cukup lama, tidak ada kendala bagi petani kopra di Indonesia untuk mengolah kopra kelapa menjadi bahan baku yang menguntungkan. Kopra putih umumnya digunakan sebagai bahan baku minyak goreng. Untuk membuat kopra yang baik, Anda membutuhkan kelapa yang berumur sekitar 10 hingga 1 tahun dan beratnya sekitar 3 hingga 4 kilogram.

Proses produksi kopra putih didasarkan pada energi panas, baik dari energi panas matahari maupun dengan teknologi pemanas, seperti oven kopra putih. Dengan teknologi oven White Copra, hasilnya relatif kering dan bebas jamur. Kopra tidak menghasilkan bau tengik yang mempengaruhi kualitas kopra itu sendiri.

Penggunaan teknologi tungku lebih menguntungkan, karena tidak tergantung pada kondisi cuaca. Produksi dapat berlanjut di dalam ruangan bahkan selama musim hujan.

>>>BACA JUGA: oven kopra putih<<<

3. Dapat digunakan sebagai minyak kelapa berkualitas tinggi

Saat ini banyak orang yang membutuhkan minyak kelapa karena lebih sehat. Untuk alasan kesehatan tersebut, beberapa produk dapat dibuat dari bahan baku kopra kelapa, antara lain:

  • Minyak Kelapa Perawan (VCO)
  • Minyak goreng
  • Sampo
  • Sabun mandi
  • Pelembab
  • Obat kumur

Teknik Pengolahan Kopra Tradisional

Teknik pengolahan kopra dapat diartikan sebagai proses pengeringan, atau pengurangan kadar air kelapa hingga kadar air tertentu. Teknologi pengolahan daging kelapa yang sebagian besar dilakukan oleh petani di desa masih menggunakan teknik pengolahan kelapa secara tradisional. Analisis biaya dan analisis data hasil penjualan belum maksimal, hal ini mempengaruhi hasil analisis ekonomi yang kurang memuaskan.

Pengolahan kopra secara tradisional merupakan cara pengolahan yang dilakukan secara turun temurun tanpa mengalami perubahan, baik dalam cara pembuatan maupun langkah pengolahannya, maupun pada alatnya.

Karakteristik pengolahan kopra tradisional

Cara pengolahan kopra secara tradisional tidak sepenuhnya didasarkan pada proses yang sebenarnya terjadi pada tahap tersebut. Peralatan yang digunakan umumnya tidak sesuai atau tidak dapat sepenuhnya mengarahkan proses menuju pembentukan sifat material yang diinginkan oleh konsumen atau pengguna.

Seringkali sejauh mana proses berlangsung sebagian besar tidak diperiksa secara kuantitatif.
Kurangnya pertimbangan untuk perencanaan berbasis prinsip
Bahan dasar pengolahan kopra adalah daging buah kelapa. Pada umur 160 hari mulai terbentuk daging buah (endosperm), pada umur 300 hari mencapai maksimal dan pada umur 12 bulan buah menjadi masak (berat rata-rata 3 – 4 kg).

Komposisi buah kelapa (matang optimal) adalah sabut kelapa (35%), kulit (12%), ampas (28%) dan sari buah (25%). Kadar air buah segar sekitar 50%. Komposisi kopra yang diharapkan (komposisi kopra kualitas terbaik) adalah air (6-7%), minyak (63-64%), protein (7-8%), karbohidrat (15%), mineral (2%) . dan serat makanan (3-4%).

Daging buahnya masih muda dan terlalu matang ketika diolah menjadi kopra dengan kualitas dan produksi rendah. Untuk menghasilkan kopra yang berkualitas tinggi, kelapa dilubangi terlebih dahulu, dibersihkan, kemudian dikeringkan. Selain itu, proses pengeringan kopra sangat berpengaruh terhadap kualitas kopra.

Jenis Jenis Kopra

Kopra dibuat dari daging kelapa yang dikeringkan dengan pengeringan atau dengan pengering buatan dengan pengasapan atau pemanasan tidak langsung. Kopra umumnya digunakan sebagai bahan dasar dalam industri minyak dan lemak nabati. Dalam industri minyak dan lemak kelapa, kualitas kopra menentukan kualitas minyak dan lemak kelapa yang dihasilkan. Kualitas kopra saat ini sangat ditentukan oleh proses pengeringan.

Secara umum ada dua jenis kopra, yaitu kopra hitam dan kopra putih. Kopra hitam biasanya digunakan sebagai bahan baku minyak kelapa. Daging kelapa yang dipisahkan dari sabut/sabutnya kemudian dikeringkan hingga menjadi hitam dengan cara dijemur atau diasap. Pengeringan menjadi kopra hitam membutuhkan waktu 5-7 hari atau lebih (tergantung kondisi cuaca) pada suhu rata-rata <60⁰C.

Kopra putih memiliki kadar air yang cukup rendah (5-6%) dibandingkan dengan kopra hitam, oleh karena itu kopra putih relatif bebas dari serangan jamur, warnanya lebih putih dan lebih bersih. Alat utama pembuatan kopra putih adalah oven atau pengering buatan. Ketika kopra putih diolah menjadi minyak kelapa, hasilnya adalah minyak kelapa yang sangat jernih dan berkualitas tinggi. Minyak kopra putih olahan tidak hanya digunakan sebagai minyak goreng, tetapi juga sebagai minyak campuran untuk membuat margarin, kosmetik, parfum, sabun, pelembab, es krim, bahan farmasi dan kebutuhan industri lainnya.

1. Kopra asli

Kopra jenis ini menggunakan kata “riang” karena suatu alasan. Karena kelapa dari mana kopra diproduksi secara sembarangan tidak tunduk pada kriteria tertentu. Ukuran buah kelapa tidak sama, ada yang besar dan ada yang kecil. Daging buah kelapa tidak harus halus dan sering berlubang atau pecah-pecah. Warna kopra umumnya coklat tua atau hitam. Warna kopra yang gelap disebabkan oleh teknik pengeringan kopra itu sendiri.

Pada umumnya untuk memperoleh kopra tanpa beban, menggunakan teknik pengeringan langsung di bawah sinar matahari atau menggunakan metode pengeringan dengan pengasapan (Smoke Drying System).

>>>BACA JUGA: cara menyimpan kelapa parut agar tidak basi<<<

2. Kopra reguler

Kopra biasa adalah jenis kopra yang umumnya berwarna putih kecokelatan. Daging buah kelapa lebih tebal dari kopra biasa. Namun, terkadang lubang masih ditemukan pada kopra biasa. Selama lubang pada kopra masih bisa ditolerir, maka termasuk dalam kualitas biasa, tetapi jika lubangnya besar dan rawan pecah, termasuk dalam kategori kopra yang tidak disengaja.

3. Kopra yang dapat dimakan

Dari sekian banyak varietas kopra yang ada, kopra yang dapat dimakan adalah kopra dengan kualitas paling premium hingga saat ini. Untuk menghasilkan kopra yang dapat dimakan, kelapa yang dipilih harus melalui proses penyortiran yang ketat, termasuk kelapa hibrida, berukuran sekitar 0,6-0,8 kilogram, daging tebal, kulit halus dan sebagainya. Secara umum, kopra yang dapat dimakan dikeringkan dengan peralatan pengering in-house UV atau peralatan pengering kiln.

Sekian ulasan tentang kegunaan kopra putih yang bisa menambah wawasan Anda, selamat membaca terimakasih!