Budidaya Kacang Kedelai yang mudah

Cara budidaya kacang kedelai yang benar tentunya akan menghasilkan kedelai dengan kualitas yang lebih baik merupakan salah satu hal yang perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan budidaya kedelai. Kedelai sendiri diketahui memiliki peluang bagus jika dikembangkan.

Namun tak jarang, saat itu juga banyak kendala. Jika panen berhasil olahan yang utama dari kacang kedelai adalah susu kedelai, kamu bisa mengolahnya dengan mesin susu kedelai dan mesin pengupas kulit ari kedelai. Nah jangan khawatir berikut ini cara budidaya kacang kedelai.

Budidaya Kacang Kedelai

1. Pengolahan lahan kedelai di sawah

Pengolahan tanah dapat dilakukan secara mekanis atau dengan cara tradisional. Semakin baik akar tanaman tumbuh, semakin baik kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi. Dengan begitu, pertumbuhan dan pemupukan tanaman kedelai akan lebih optimal.

  • Bersihkan lahan dari jerami padi yang tersisa dari penanaman sebelumnya.
  • Balikkan tanah dengan traktor atau cangkul sedalam 40-50 cm.
  • Buat petak tanam kedelai (guludan) lebar dan panjang 3 m sesuai dengan panjang lahan. Usahakan untuk membuat gundukan dengan arah timur-barat dan sejajar dengan saluran pembuangan agar tidak menimbulkan genangan air.
  • Setelah seluruh penggarapan tanah, diamkan tanah selama 1 minggu agar proses penggemburan dan pengkayaan tanah dengan bakteri dapat berlangsung lebih maksimal.

2. Pemilihan benih kedelai

Pemilihan benih kedelai memegang peranan penting dalam budidaya kedelai. Pilih benih yang beradaptasi dengan kondisi lapangan dan memenuhi standar kualitas benih. Beberapa indikator benih yang baik adalah produktivitas tinggi, waktu panen singkat, ukuran benih besar, warna benih cerah, dan tingkat adaptasi lingkungan yang tinggi.

Jangan lupa juga untuk memilih bibit dari galur unggul yang sesuai dengan wilayah Anda. Untuk memastikan kualitas benih yang baik, gunakan benih dari pembenihan bersertifikat. Pastikan benih Anda masih terbungkus rapat dan belum kadaluarsa.

3. Cara Menanam Kedelai di Sawah

Berikut cara menanam kedelai:

  • Buat lubang tanam sedalam 2 cm.
  • Jarak tanam yang dianjurkan adalah 40 cm x 15 cm atau 400.000 tanaman/ha.
  • Isi lubang tanam dengan 3 biji kedelai.
  • Tutup lubang tanam dengan tanah.
  • Siram sampai tanah basah dan lembab.
  • 6. Perawatan budidaya kedelai
  • Menanam kedelai sebenarnya tidak sulit. Namun, Anda perlu memahami hal-hal penting yang harus dilakukan agar proses perawatan tanaman kedelai dapat berjalan dengan baik.

4. Perawatan Kedelai

  • Pemasangan Mulsa.

Untuk menekan pertumbuhan gulma, aplikasikan mulsa pada gundukan/bedengan. Letakkan mulsa di seluruh permukaan bedengan kecuali di sekitar lubang tanam. Lakukan pemasangan mulsa sebelum menanam benih.

  • Penyulaman

Tujuan dari penyulaman adalah untuk menanam kembali tanaman yang mati di lubang tanam. Menyulam segera setelah benih mulai tumbuh.

Jika Anda terlambat menyulam, efeknya pada tingkat pertumbuhan akan sangat berbeda. Oleh karena itu, pada tahap awal pertumbuhan kedelai (15-20 HST), disarankan untuk segera menyulam agar tidak mempengaruhi produktivitas tanaman.

  • Irigasi

Irigasi kedelai berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Ketika tanaman kedelai tidak mendapatkan cukup air, tanaman ini rentan terhadap kematian. Pada umumnya tanaman berada pada fase yang sangat rentan ketika berada pada fase perkecambahan.

Setelah melalui fase ini, tanaman umur 35-65 HST masih membutuhkan air yang cukup untuk proses pembentukan benih. Lakukan penyiraman pagi atau sore hari dengan menyiram secara manual. Agar tanah tidak terlalu becek atau terlalu kering.

  • Penyiangan

Meski sudah diberi mulsa, penyiangan tetap harus dilakukan untuk memastikan lahan bebas dari gulma. Jika Anda menggunakan mulsa, Anda bisa mulai menyiangi saat kedelai berusia 20 HST. Namun jika tidak menggunakan mulsa, maka pada saat tanaman berumur 10 HST, gulma dapat disiangi dan diulangi setiap 1 minggu sekali.

Itulah cara budidaya kacang kedelai, semoga dapat bermanfaat.