Cara Tanam Padi M70d

cara tanam padi m70d

Seiring perkembangan teknologi, tanaman padi pun mengalami perkembangan pesat dalam varietasnya. Pada artkel kali ini saya akan Membagikan cara tanam padi m70d.

Menurut Made Dana Padi M70D cukup menjanjikan bagi peningkatan hasil produksi pertanian dan juga pendapatan petani tentunya. Padi M70D merupakan varietas padi unggulan, hal ini karena padi umumnya baru bisa panen setelah 105 hari, namun padi jenis ini sudah bisa di panen dalam kurun waktu 70 hari. 

Ke depan, kita berharap pemerintah daerah melakukan pengembangan untuk padi M70D ini, karena hasilnya sangat memuaskan.

Apa Itu Padi M70d

Ada perbedaan sangat mencolok dan keunggulan dari varietas bibit padi M70D. Yakni membutuhkan waktu kurang lebih 70-80 hari sejak proses pembajakan sawah, penanaman sampai waktu panen untuk mendapatkan hasil.

Kemudian ditambah dengan masa pembenihan paling lama 15 hari. Jadi lebih singkat dengan waktu satu bulan. Jika dibandingkan dengan padi biasanya yang membutuhkan waktu sekitar 110 hari sampai 115 hari.

Yang lebih menariknya ketika M70D ditanam. Petani tak perlu membutuhkan banyak air (irigasi) untuk padi ini secukupnya. Selain ini M70D juga tahan dari serangan hama tombro.

Kenapa Para Petani Tertarik Menanam Padi M70D

Ketertarikan petani menanam M70D, karena keuntungan yakni mengurangi dan menekan biaya operasional petani saat penanaman padi.

Misalnya dalam 1 hektar dengan biaya sebesar Rp 6-7 juta mulai dari pembelian pupuk, bibit hingga pemeliharaan. Namun padi M70D petani mampu berhemat hanya beban biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 5 juta.

Dan menarik dari sisi hasil produktivitas padi (gabah kering) dihasilkan mampu mencapai 7-8 ton setiap satu hektar. Dari beberapa M70D yang kita sudah lakukan penanaman di Bali.

Pemeberian Pupuk Organik

Sebelum padi M70D ditanam, pupuk organik diaplikasikan lebih dahulu. Istilah lahan pertanian dilakukan normalisasi dengan memberikan pupuk organik yang terbuat dari kotoran sapi. Baik pupuk cair dan padat pada lahan pertanian. Setelah itu baru tanah pertanian digemburkan dan didiamkan selama satu minggu.

Fungsi Pupuk Organik

Fungsi pupuk organik diberikan pada lahan pertanian menggunakan pemusnahan mikroba bakteri. Kemudian mencegah hama gulma atau rumput. “Barulah proses tanam benih padi M70D yang berumur 15 hari.

Artinya padi yang ditanam sudah mampu menyerap pupuk organik yang sudah bercampur tanah,” ungkapnya. Dijelaskan pupuk kimia akan diberikan setelah padi M70D berusia 7 hari setelah ditanam. Namun, pupuk kimia seperti urea dan NSP lebih sedikit digunakan.

Sesekali saja digunakan. Sisanya hingga menjelang proses panen lebih banyak menggunakan pupuk organik.  

Masa Pembenihan

Kemudian ditambah dengan masa pembenihan paling lama 15 hari. Jadi, singkat dengan waktu satu bulan dari panen padi biasanya. Yang membutuhkan waktu sekitar 110 hari sampai 115 hari. Itu belum ditambah waktu pembenihan selama 20 hari,

Cara Tanam Padi M70D

1. Tanamlah dengan teknik Hazton

Bagi yang belum tahu apa itu teknik Hazton, silakan baca artikelnya disini: Pengertian Sistem Tanam Padi Teknik Hazton.

2. Pemupukan yang tepat

Dari pihak HKTI sendiri merekomendasikan untuk menanam dengan mengunggulkan pupuk organik, bukan pukim atau pupuk kimia. Jadi tepat sebelum tanam, akan lebih baik bila kita gunanakan pupuk organik.

Di usia 10 hari, 25 hari dan 45 hari diberi pupuk NPK. Dan pada saat usia 45 hari, bisa dibantu dengan pupuk daun yang mengandung banyak Phospat dan Kaliumnya. Silakan anda bisa tanyakan ke toko pertanian di daerah anda.

3. Perawatan padi

Untuk perawatan padi m70d yang penting usahakan agar terhindar dari penyakit, virus dan gulma. Udah itu saja. Segera basmi setelah terlihat ada benih seperti hama wereng ataupun virus. Dan juga bersihkan gulma secara teratur agar hasilnya membaik.

Perawatan padi seperti ni juga berlaku untuk benih buatan HKTI Moeldoko juga yakni padi m400.

4. Panen dan Pasca Panen

Untuk panennya bisa dilakukan di usia 70 hari. Namun untuk daerah dingin seperti halnya dataran tinggi, maka biasanya lebih lama, hingga mencapai 85 hari. Tapi ini jelas masih lebih cepat panen dibandingkan padi jenis lainnya. Sementara itu, untuk memanen padi kita memerlukan alat pemanen padi.

Alat Pemotong Padi Tradisional

1. Ani- Ani

Pada zaman dahulu lebih banyak didominasi petani kita memetik padi dengan menggunakan alat pemotong ani-ani sebab waktu itu padi masih belum sanggup renta menguning secara bersamaan, tidak menyerupai kini yang mana dengan teknik penanaman, pemupukan, dan lain sebagainya.

Namun pada zaman sekarang sudah mulai canggih sehingga muncul mesin penggiling padi yang canggih dan mudah di gunakan. Sehingga padi sanggup menguning secara serentak.Penggunaan alat ani-ani merupakan proses awal memanen padi.

Adapun sesudah tangkai padi dipetik dan dikumpulkan lalu untuk memisahkan bulir padi dari batangnya ialah dengan alat pemukul menyerupai kayu, agar butiran padi tidak ada yang tersisa di tangkainya maka proses selanjutnya digilas manual dengan kaki.

Saat ini ani-ani masih sering digunakan oleh para petani/buruh tani untuk memanen/memetik padi ketan. Walaupun ada juga yang memanen ketan menggunakan alat perontok modern.

Ani-ani biasanya digunakan untuk memanen padi lokal yang berpostur tinggi. Dahulu masyarakat Jawa selalu memakai ani-ani saat panen padi telah tiba.

2. Sabit

Sabit adalah alat pemanen padi yang biasa digunakan petani untuk memanen padi. Sama halnya dengan ani-ani dan arit babatan, alat ini mempunyai peran penting saat proses pemanenan padi yang sudah siap panen. Alat ini sangat ringan dan mudah untuk digunakan.

Sabit/sabit bergerigi umumnya digunakan untuk memotong padi varietas unggul baru yang berpostur pendek seperti IR-64 dan Cisadane. Penggunaan sabit bergerigi sangat dianjurkan karena dapat menekan tingkat kehilangan hasil sebesar 3%.

3. Papan Gebyok

Proses penggunaan perontok padi manual tradisional dilakukan sesudah semua batang padi sudah dibabat dengan menggunakan sabit/arit. Memanen padi menggunakan sabit lebih cepat daripada dengan alat ani-ani.

Setelah batang padi sudah dibabat, langkah selanjutnya yaitu memisahkan butir padi dari tangkainya dengan cara merontokkannya menggunakan alat sederhana yakni papan gebyok yang terbuat dari kayu.

Prosesnya dengan cara manual yaitu dengan menghempaskan batang padi pada papan kayu, proses menghempaskan batang/tangkai padi ke papan kayu sering disebut dengan istilah gepyok padi.

4. Erek

Apabila alat perontok padi ini dilakukan bergotong-royong cukup memudahkan dan mempercepat proses perontokkan padi.

Namun dalam desain alatnya, gross menggunakan teknologi sederhana yaitu dengan memanfaatkan roda berporos atau system otel sehingga para perontok harus terus menggayuh otelan yang ada pada kanan dan kiri bawah alat perontok padi ini.