Kita semua tentunya tak asing dengan kopi. Kopi sering kita konsumsi sebagai minuman dengan rasa yang nikmat. Seiring berjalannya waktu, permintaan akan biji kopi terus meningkat. Hal ini dikarenakan di era modern kopi bisa diolah menjadi berbagai macam olahan seperti permen, kue rasa kopi, kopi instan menggunakan mesin kopi. Hal ini menyebabkan harga biji kopi meningkat. Berikut merupakan cara menanam kopi:
1. Persiapan Lahan
Sebenarnya tanaman kopi lebih cocok ditanam pada tanah dengan ketinggian minimal 60 mdpl namun tak lebih dari 800 mdpl. Tapi jangan khawatir jika anda memiliki lahan tanam didataran rendah dengan ketinggian dibawah 60 mdpl. Sebenarnya tanaman kopi dapat tumbuh dan berbuah, tapi ukuran dan rasa asli dari biji kopinya akan sedikit berbeda. Berikut kriteria lahan yang cocok untuk menanam kopi:
- Lokasi teduh (tidak terpapar sinar matahari secara langsung lebih dari 6 jam)
- Beriklim tropis
- Kadar keasaman tanah (pH) 5,5-6,5
- Mengandung cukup unsur hara
- Tanah gembur
2. Penanaman Pohon Peneduh (Penghalang Cahaya)
Karena tanaman kopi merupakan tanaman yang membutuhkan keadaan sejuk dan tidak terpapar cahaya matahari langsung maka dibutuhkan tanaman peneduh. Dalam memilih pohon peneduh yang baik, sebaiknya pilihlah pohon yang cepat tumbuh dengan intensitas daun yang tidak terlalu rimbun. Jenis tanaman yang cocok dijadikan peneduh yaitu lamtoro dan sengon. Belilah bibit lamtoro atau sengon lalu tanam pada lahan dengan rapi dan membentuk alur.
3. Pengolahan Lahan Tanam
Berikut merupakan urutan proses pengolahan lahan:
- Pertama, buatlah lubang terlebih dahulu dengan ukuran 30 x 30 cm dan kedalamannya 30 cm.
- Buatlah lubang – lubang tanam lain, atur jarak minimal 2 m agar rapi.
- Sucihamakan lubang tanam dengan bakterisida dan fungisida
4. Pemberian Pupuk Dasar
Pemupukan dasar merupakan bagian penting dari cara menanam kopi karena pupuk dasar ini nantinya berguna dalam memberikan suplai nutrisi utama tanaman kopi dalam masa hidupnya. Pupuk dasar yang digunakan yaitu pupuk organik. Bisa pupuk kandang, pupuk organik ataupun pupuk butiran organik. Yang terbaik adalah campuran pupuk kompos dengan pupuk kandang dengan perbangdingan 1 : 1 atau 1 : 2.
Berikut adalah cara pemberiannya :
- Campurkan pupuk kompos dengan pupuk kandang sampai rata.
- Masukkan pupuk pada lubang tanam.
- Siramkan EM4 bersama air.
- Taburkan insektisida bubuk guna mencegah serangan orong-orong dan uret.
- Tutup lubang tadi dengan tanah dan biarkan sampai pupuk terurai.
Minimum 2 minggu agar pupuk terurai dengan baik.
5. Pembibitan Biji Generatif
Kopi bisa dibibit secara generatif melalui biji maupun vegetatif cangkok. Kedua metode tadi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut penjelasannya:
Metode Pembibitan Generatif
- Pilihlah biji kopi yang berkualitas yang berasal dari tanaman kopi yang sehat dan berbuah lebat.
- Siapkan tanah humus kemudian ayak halus.
- Tempatkan tanah humus yang sudah diayak pada plastik polybag hitam berukuran sedang.
- Tanam biji kopi pada plastik polybag dengan kedalaman 3-5 cm.
- Siram tanah kemudian tunggu sampai bibitnya tumbuh.
- Bibit yang sudah tumbuh selanjutnya ditempatkan ditempat teduh kurang lebih 1 minngu dan sering disiram. Pada usia 1 minggu setelah tumbuh, bisa disemprot menggunakan pupuk organik cair lalu pindahkan ketempat yang terpapar cahaya matahari langsung agar dapat memacu pertumbuhannya.
Keunggulan
- Akar dan batang tanaman lebih kokoh.
- Lebih tahan terhadap penyakit.
- Tanaman berpotensi lebih produktif melebihi induk pohonnya.
Kekurangan
- Waktu berbuah cukup lambat.
- Waktu pembibitan lebih lama.
- Resiko tanaman mati di usia muda.
Pembibitan Vegetatif Cangkok
Metode Vegetatif Cangkok
- Pilih tanaman yang sehat dan berbuah lebat untuk pencangkokan.
- Carilah batang-batang yang berukuran sedang dan lurus dengan diameter sekitar 3 cm.
- Kupas melingkar pangkal batang tadi.
- Bersihkan lendir hingga isi dalam batang tidak licin.
- Gunakan plastik atau serabut kelapa untuk membungus cangkokannya.
- Ikatkan plastik atau serabut kelapa pada bagian pangkal bawah batang yang dikupas.
- Isikan tanah humus basah pada plastik atau serabut kelapa lalu tangkupkan sampai ke pangkal atas bagian batang yang telah dikupas.
- Ikat tangkupan bagian atas dan selesai.
Cangkokan disirami secara berkala hingga tumbuh akarnya selama 3-4 minggu.
Keunggulan
- Waktu pembibitan lebih cepat.
- Tanaman cepat berbuah seperti indukannya.
- Tak ada resiko mati saat pembibitan.
Kekurangan
- Tanaman rentan terhadap penyakit.
- Akar dan batang tanaman kurang kokoh.
- Produksi buah hanya seperti indukan dan tak bisa melampauinya.
6. Penanaman Bibit Kopi
Tahap berikutnya dari cara menanam kopi yaitu menanam bibitnya pada lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan:
- Siram bibit terlebih dahulu sebelum dipindahkan pada lubang tanam.
- Lakukan pemindahan bibit pada sore hari agar tanaman tidak layu.
- Selesaikan penanaman bibit pada satu waktu.
- Buatlah gundukan tanah gembur melingkar diarea pangkal tanaman agar air mudah meresap dan tidak menggenang.
- Sirami kembali bibit yang telah ditanam.
- Lakukan penyulaman pada 2 minggu pertama dengan menyeleksi tanaman yang mati atau sakit serta tidak normal agar diganti dengan bibit baru.
7. Perawatan Tanaman Kopi
Peawatan tanaman kopi merupakan bagian penting dari cara menanam kopi karena perawatan tanaman kopi mempengaruhi hasil produksi.
8. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara berkala, 2 minggu sekali jika musim kemarau. Meski tanaman kopi tetap dapat bertahan hidup dengan kondisi minim air, namun sebaiknya disirami karena dapat memacu laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pastikan tidak ada genangan air diarea tanaman karena dapat menyebabkan akar membusuk.
9. Penyiangan
Penyiangan dilakukan secara berkala. Dimusim hujan, tanaman peneduh dapat dikurangi daunnya supaya tanah tidak terlalu lembab.
10. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan ini dilakukan agar perkembangan tanaman lebih cepat. Yaitu menggunakan pupuk NPK. Caranya adalah larutkan pupuk NPK dalam air dengan perbandingan 2 gelas NPK dengan 35 liter air. Selanjutnya kocorkan merata pada tiap tanaman. Lakukan tiap 2 minggu sekali setelah siramam. Pada musim hujan, pengurangan pemupukan susulan NPK.
11. Pemupukan Dasar Ulang
Setiap 1 tahun sekali tanaman kopi perlu pupuk dasar ulang. Apalagi ketika berbuah, maka interval pemberian pupuk dasar ulang dapat dipersingkat menjadi setiap 6-8 bulan sekali.
12. Panen Kopi
Panen biji kopi dapat terlaksana jika tanaman berusia 2,5 – 3 tahun. Pada tanaman cangkok bisa lebih cepat. Biasanya hasil panen kopi pertama kali masih sedikit. Lama kelamaan bertambah banyaknya cabang, maka hasil panen akan meningkat. Tanaman kopi tidak dipanen habis sekali waktu karena buahnya tidak akan matang dengan serentak. Panen kopi mulai bulan Mei dan Juni.
Buah kopi yang telah matang berwarna merah. Warna inilah yang menandakan biji kopi baik untuk dipanen. Petiklah buah yang matang, jangan yang masih muda atau sudah membusuk.