Cara Memilih Bibit Padi Berkualitas Dengan Baik Dan Benar

cara memilih bibit padi berkualitas

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang cara memilih bibit padi berkualitas dengan baik dan benar.

Kriteria Bibit Berkualitas

Untuk mengetahui apakah suatu bibit itu baik atau tidak, kita dapat melihat langsung kriteria bibit yang bermutu secara fisiologis antara lain:

  • Produktivitas tinggi, yaitu varietas/klon memiliki produksi tinggi, artinya kesenjangan antara produksi yang diperoleh di lingkungan uji sebelum varietas/klon dilepas dengan lingkungan yang banyak ditanam atau di masyarakat rendah,
  • Pertumbuhan seragam, yaitu pertumbuhan antara satu tanaman pada tanaman yang sama, baik dari segi tinggi tanaman, diameter batang, perkembangan tajuk, maupun produktivitas.
  • Kualitas genetiknya tinggi, yaitu struktur gen dalam kromosom sama pada setiap tanaman dalam klon/varietas.

Parameter Bibit Berkualitas

Persyaratan umum dalam pengembangan bibit untuk mendapatkan bibit bermutu ekonomi tinggi, dapat dipertimbangkan faktor-faktor berikut, sebagian besar produsen benih telah memasukkan parameter berikut:

  • Perkecambahan minimal 80%, artinya bibit yang tumbuh dari bibit yang ditanam minimal 80%. Hal ini ditentukan untuk menghindari penggunaan bibit yang banyak, sehingga dapat meningkatkan biaya produksi,
  • Bibit murni minimal 95%, artinya benih pada setiap varietas/klon berada pada varietas/klon yang sama. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keseragaman pertumbuhan dan ketahanan terhadap hama/penyakit yang pada akhirnya menyebabkan produksi menurun.
  • Bibit yang berasal dari varietas lain, maksimal 5%, itu artinya bibit murni dari varietas atau klon yang sama,
  • Kotoran maksimal 3%, artinya tidak ada benda asing dan lain-lain seperti ranting, kerikil, dan benda asing lainnya,
  • Bibit dari rerumputan, maksimal 2%, artinya jika biji mengandung batu, campuran biji dengan gulma, akan sulit mempertahankan dan pertumbuhannya seragam karena dalam pertumbuhan tanaman tersebut terjadi persaingan antara gulma dengan tanaman utama. yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat produksi.

Cara Memilih Bibit Padi Berkualitas

1. Perendaman Dengan Larutan Garam Dapur

  • Sediakan bibit padi yang akan dipilih Isi ember dengan air sampai kira-kira saat dimasukkan bibit dapat terendam seluruhnya (perbandingan 1 kg benih dan 2 liter air)
  • Tuangkan sekitar 1 kg garam dapur ke dalam ember yang telah diisi air lalu aduk garam tersebut hingga larut
  • Setelah garam larut, masukkan satu butir telur ayam ke dalam larutan garam, dan perhatikan posisi telurnya
  • Jika telur masih mengeras, tambahkan garam sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga telur mengapung ke permukaan air.
  • Apabila telur telah mengapung di permukaan air, itu artinya garam tak perlu ditambahkan lagi dan siap dipakai untuk seleksi benih.
  • Tuang benih ke dalam larutan garam yang telah diuji sebelumnya.
  • Diam sejenak
  • Bibit yang mengapung adalah benih yang kosong, sedangkan benih yang tenggelam adalah benih yang berbuah
  • Buang biji yang kosong (mengambang) dan masukkan ke dalam wadah, angkat biji yang bernas (sink) kemudian segera cuci sampai bersih kemudian masukkan ke dalam karung, diamkan biji yang bernas selama 24 – 30 jam.

2. Perendaman Menggunakan ZA

  • Buatlah larutan ZA dengan cara melarutkan ZA ke dalam air bersih dengan perbandingan 225 g ZA dengan 1 liter air.
  • Buatlah larutan ZA dengan perbandingan 1 kg biji dan larutan 2 liter (1:2)
  • Masukkan benih ke dalam air dengan hati-hati dan aduk perlahan sampai semua bibit terendam.
  • Diamkan beberapa saat, kemudian biji yang mengapung dipisahkan/dibuang thrown
  • Biji yang terendam diambil kemudian dicuci dengan air bersih.
  • Rendam bibit yang telah dicuci kurang lebih selama 24 jam.
  • Tiriskan bibit yang direndam dan benih siap untuk disemai.

Anda bisa memanen padi menggunakan alat pemanen padi  lalu gunakan mesin pemisah beras dan menir agar beras terpisah dengan bersih.

Demikian artikel yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.